FILOSOFI PERPUSTAKAAN : PARADIGMA BARU SUMBER LITERASI BAGI INDONESIA BERWAWASAN GLOBAL

Diposting oleh yasinta , Rabu, 27 Oktober 2010 03.00

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Tapi sangat disayangkan SDA yang melimpah ruah tersebut kurang dimanfaatkan. Padahal, bangsa kita pun memiliki sumber daya manusia yang berkuantitas tinggi. Tetapi, kuantitas tidak menentukan kualitas. Kualitas sumber daya manusia Bangsa Indonesia dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang terstruktur dan sesuai dengan perkembangan pendidikan bagi generasi muda di era globalisasi. Dengan sistem pendidikan tersebut, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Sesuai dengan tujuan Bangsa Indonesia yang tercantum dalam alinea keempat pada UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus disertai dengan kesadaran dan minat akan pembelajaran. Kesadaran akan pembelajaran yang baik tersebut dapat membentuk suatu golongan intelektual. Dimana golongan intelektual tersebut terbentuk jika perorangan memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
Dalam lingkup pendidikan, buku terbukti berdaya guna yang besar sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam perealisasian terbentuknya golongan intelektual tersebut, perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu investasi untuk mewujudkan tujuan hidup Bangsa Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.
Mari kita lihat keberadaan perpustakaan di Indonesia. Di sekolah-sekolah, keberadaan perpustakaan hanyalah sebagai hiasan belaka. Pengunjung perpustakaan yang haus akan ilmu di negara kita tercinta ini hanya dapat dihitung dengan jari. Sisanya? Belum adanya minat yang besar dalam menjelajah dunia ilmu dan tidak ada kesadaran akan pentingnya membaca bagi perkembangan dirinya sendiri. Yang ada dalam benak mereka, perpustakaan hanyalah tempat bertumpu bagi si kutu buku yang biasanya sulit bersosialisasi. Pendapat inilah menjadi faktor lain yang menimbulkan pagar pembatas yang tinggi antara generasi penerus dan pentingnya perpustakaan sebagai sumber penjelajahan ilmu.
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia sudah pasti sangat jauh tertinggal. Buktinya, Indonesia duduk di peringkat ke-30 dari 38 negara atas minat dan kesadaran membaca, tepat diatas negara-negara yang dapat dikatakan memiliki tingkat kemakmuran dan keadaan geografis yang jauh dibawah Indonesia. Jadi, bagaimana sebaiknya agar generasi muda Indonesia sadar akan masa depan negara yang kita cintai ini? Apakah kita harus selamanya terpuruk oleh kebutaan akan ilmu yang oleh negara maju sudah menjadi suatu kebutuhan sehari-hari?

0 Response to "FILOSOFI PERPUSTAKAAN : PARADIGMA BARU SUMBER LITERASI BAGI INDONESIA BERWAWASAN GLOBAL"

Posting Komentar